Kamis, 12 April 2012

Perlu Kiat Menyelesaikan UN

Ujian Nasional (UN) di ambang pintu. Di saat seperti ini semangat mempersiapkan diri sangat menggebu, dipenuhi kegelisahan dan waswas.

Ada banyak berita yang terkadang menyesatkan. Mulai isu beredarnya kunci jawaban hingga taktik pembentukan tim sukses. 

Mungkinkah kunci jawaban beredar sebelum hari pelaksanaan? Lagi pula yang namanya kunci jawaban UN haruslah lengkap dan disertai  identitas pasti. Kunci jawaban harus pas dengan soalnya. Sebagaimana anak kunci dengan gemboknya. Sedikit saja berbeda maka tidak akan terbuka gemboknya dan tidaklah bisa dikatakan sebagai anak kunci yang cocok.

Mungkinkah soalnya yang bocor? Sehingga ada pihak tertentu yang mengerjakan dan menyebarkannya? Hanya Allah yang tahu. Kebocoran soal, andaipun terjadi sangat kecil kemungkinannya. 

Proses pembuatan master soal UN, penggandaan, pengepakan, dan pendistribusian, serta penyimpanan soal sangat ketat. Soal baru bisa diambil panitia sekolah pagi  pada hari pelaksanaan ujian sesuai jadwal.  Biasanya paling cepat dimulai sekitar jam 06.30 waktu setempat. 

Petugas pengambil soal pun harus membawa surat tugas dan menandatangani berita acara penyerahan soal yang disaksikan petugas. Semua proses dilaksanakan sesuai prosedur baku. Terlebih untuk pencetakan soal UN sekolah menengah 2012 dilaksanakan terpusat pada empat tempat. Kabarnya pencetakan soal untuk wilayah Kalimantan Selatan dilaksanakan  oleh percetakan besar di Semarang.

Pengirimannya secara khusus untuk satuan pendidikan masing-masing ke tempat penyimpanan sementara yang dirasa aman dan dikawal ketat.  

Banyak yang  keberatan jika keberhasilan siswa selama tiga tahun hanya ditentukan empat hari melalui UN. Namun pelaksanaan UN bagi pemerintah merupakan implementasi PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 

UN merupakan penilaian puncak oleh pemerintah dengan tujuan pemetaan mutu program satuan pendidikan, penentuan kelulusan, yang selanjutnya digunakan untuk pembinaan dan pemberian bantuan, sebagaimana disebutkan pasal 68.

Tarik ulur permasalahan  UN yang dulu dirasakan memberatkan, tidak adil, bahkan dianggap bertentangan dengan otonomi pendidikan. Namun dengan sistem penilaian berimbang, dalam artian memperhatikan nilai yang diberikan pendidik dan sekolah, dirasakan sudah berkeadilan dengan memberikan kontribusi 40 persen  penilaian oleh sekolah, 60 persen melalui UN. Walaupun syarat kelulusan nilai UN tetap rata-rata minimal 5,5 untuk mata pelajaran yang diujinasionalkan.

Selanjutnya untuk mata ujian yang diujinasionalkan  atau nilai akhir UN adalah 40 persen nilai sekolah ditambah 60 persen nilai UN yang nanti dilaksanakan 16-19 April bagi SLTA dan  23-26 April bagi SLTP.  

Walau demikian, siswa jangan berpuas diri dulu, perjuangan tetap saja harus diutamakan.

Sebab sekiranya nilai sekolah baru 7,50 itu berarti hanya memperoleh  7,5 x 0,4=3,00. Dengan demikian nilai UN nanti harus minimal 4,20. Artinya  4,2 x 0,6 = 2,52 sehingga NA = 3,00 + 2,52 atau 5,52. Untuk memperoleh nilai 4,2 tentunya siswa harus benar menjawab 17 soal untuk matematika dan 21 soal benar untuk bahasa Inggris. Bagaimana caranya?  Bisakah tercapai?

Akhir-akhir ini isu beredar, ada yang mengatakan oknum penjual kunci jawaban.  Ada yang membangun strategi tim sukses. Mungkinkah itu terjadi?  Soal saja dikawal demikian ketatnya. Pengawasan lokal berlapis juga dilaksanakan. Ada pangawas independen, ada pengawas ruangan, ada koordinator pengawas, ada pihak kepolisian. Siapa berani? Bisakah dipercaya?  Mungkinkah itu hanya memasang lukah di karing bagi penjual kunci? 

Tempat duduk siswa diatur sedemikian rupa, sehingga tidak memungkinkan melihat atau memberikan jawaban pada teman. Paket soal ada lima yang satu sama lain saling berjauhan. Peta penyebaran soal dalam ruanganpun sudah disediakan dalam amplop soal yang hanya bisa dibuka saat pelaksanaan ujian. Ada juga isu bahwa siswa akan menerima paket soal yang berbeda selama pelaksanaan ujian. Oleh sebab itu diperlukan kiat sukses mengerjakan UN nanti.   

Jika waktunya tiba, lakukanlah kiat dalam mengerjakan soal UN nanti melalui langkah-langkah berikut.

Pertama bacalah soal dengan seksama, pahami maksudnya, perhatikan kata demi kata termasuk tanda bacanya. Kedua, kerjakan soal yang dianggap mudah, jika merasa tidak tahu atau ragu akan jawabannya, lewati saja, cari pertanyaan yang yakin bisa dikerjakan, atau dianggap mudah. 

Ketiga berusahalah tenang dan berkonsentrasi, jangan memikirkan orang lain. Buang jauh-jauh keinginan untuk meniru atau perbuatan curang lainnya. 

Keempat, malam menjelang ujian hendaknya istirahat cukup tidak perlu belajar sampai larut malam, jangan juga melakukan kegiatan yang memporsir tenaga. Santai saja. 

Kelima makan makanan yang bergizi, jangan terlalu banyak, secukupnya saja. Gunakan waktu sebaik mungkin sebab setiap soal rata-rata dikerjakan dalam waktu dua sampai tiga menit. 

Hitunglah masing-masing option jawaban. Sebab soal yang baik mengikuti kaidah baku antara lain kunci jawaban masing-masing obtion seimbang atau mengikuti rumus jumlah soal dibagi obtion jawaban +/- 1. 

Artinya bila soal berjumlah 40 dengan pilihan jawaban A sampai E, maka jawaban A, B, C, D, dan E masing-masing paling banyak sembilan dan paling sedikit tujuh.  Sehingga jika ingin berpikulasi hitung dulu masing-masing jawaban. Jangan di awal-awal sudah hitung kancing baju. Jadi pilih jawaban yang paling sedikit. 

Maksudnya jika sudah menjawab 30 soal dari 40 soal yang ada. Berarti tersisa 10 soal yang tidak bisa dijawab,  jika jawaban A yang dipilih  baru lima, maka silahkan pilih jawaban A untuk tiga soal lagi dari soal yang belum dijawab. 

Tapi jika jawaban A sudah delapan  atau sembilan, jangan memilih lagi jawaban A. Yang penting jangan lupa berdoa, minta izin  dan mohon doa sama orangtua saat mau berangkat ujian.

Isilah data dengan benar dan arsir bundaran pilihan denga penuh dan rapi serta menggunakan pensel 2b asli. 

Kepala MAN 1 Banjarbaru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar