BANJARMASIN – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin
terus berbenah untuk melangkah tidak hanya jadi Institut, namun akan
berkembang nantinya menjadi universitas. Dan apabila target menjadi
universitas tercapai, maka namanya pun akan berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Rektor IAIN Antasari Banjarmasin, Prof. Ahmad Fauzi Aseri mengatakan, demi mendukung perubahan status menjadi UIN, IAIN Antasari terus melakukan inovasi di segala bidang. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Terpadu.
“Dengan fasilitas tersebut, masyarakat bisa langsung mengakses website IAIN Antasari untuk mendaftar menjadi calon mahasiswa,” ujarnya saat menghadiri sosialisasi SIAKAD Terpadu, Kamis (10/02).
Di dalamnya, mahasiswa bisa menggunakan fasilitas tersebut antara lain, anjungan mandiri yang bisa digunakan untuk proses registrasi dan her-registrasi mahasiswa. Lalu, juga ada anjungan dosen dan MIKWA (Akademik dan Kemahasiswaan), untuk mengolah Kartu Hasil Studi (KHS), Sistem Keuangan Akademik (SIKEUAK), dan sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).
Lalu, dalam membantu menunjang keperluan dan menambah semangat mahasiswa dalam perkuliahan, jaringan internet tanpa kabel atau Wi-Fi di setiap fakultas, dan total Wi-Fi yang dipasang mencapai 41 titik. Sehingga dengan dipasang banyak titik-titik Wi-Fi di IAIN Antasari membantu keperluan perkuliahan, dan bisa langsung memanfaatkan jaringan internet dengan mudah.
Semua tadi masih ditambah dengan fasilitas laboratorium multimedia dan warnet dengan 42 unit computer yang dikelola oleh Pusat Komputer (PUSKOM) dan dipusatkan di gedung Pusat Sumber Belajar (PSB).
“Kuatnya tuntutan zaman untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, mau tak mau membuat perguruan tinggi harus melengkapi diri dengan teknologi tersebut untuk berbagai keperluan akademis, betapapun besarnya anggaran yang harus dikeluarkan,” tutup Prof Fauzi. (mr-115)
Rp 7 M Untuk Rumdin Wali
Banjarmasinpost.co.id - Sabtu, 12 Februari 2011
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, sejak dulu tak pernah memiliki rumah dinas (Rumdin). Menurut Kepala Bagian Perlengkapan Pemko Banjarmasin, Sirajuddin, sesuai aturannya, setiap pejabat negara seperti kepala daerah berhak mendapatkan fasilitas rumdin dari negara.
"Kalau wali kota kita dari dulu tak pernah punya rumdin, itu saya tidak tahu sebabnya," ucapnya, Jumat (11/2).
Direncanakan, tahun ini bakal dibangun rumdin di Jalan Kapten Pierre Tendean. Saat ini, lahan tersebut masih ditempati Kantor Dinas Pendidikan Banjarmasin. Sementara lahan perpustakaan yang ada di halamannya masih milik Pemprov Kalsel dan belum disetujui untuk diberikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Banjarmasin, Nurul Fajar Desira sendiri mengatakan bahwa desain rumdin tersebut direncanakan Rumah Banjar Bubungan Tinggi. "Desain belum dibuat, nanti dulu menunggu lahan perpustakaan disetujui pemprov," katanya. Direncanakan, pembangunannya bakal menelan biaya Rp 7 M. (Yayu)
Rektor IAIN Antasari Banjarmasin, Prof. Ahmad Fauzi Aseri mengatakan, demi mendukung perubahan status menjadi UIN, IAIN Antasari terus melakukan inovasi di segala bidang. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Terpadu.
“Dengan fasilitas tersebut, masyarakat bisa langsung mengakses website IAIN Antasari untuk mendaftar menjadi calon mahasiswa,” ujarnya saat menghadiri sosialisasi SIAKAD Terpadu, Kamis (10/02).
Di dalamnya, mahasiswa bisa menggunakan fasilitas tersebut antara lain, anjungan mandiri yang bisa digunakan untuk proses registrasi dan her-registrasi mahasiswa. Lalu, juga ada anjungan dosen dan MIKWA (Akademik dan Kemahasiswaan), untuk mengolah Kartu Hasil Studi (KHS), Sistem Keuangan Akademik (SIKEUAK), dan sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).
Lalu, dalam membantu menunjang keperluan dan menambah semangat mahasiswa dalam perkuliahan, jaringan internet tanpa kabel atau Wi-Fi di setiap fakultas, dan total Wi-Fi yang dipasang mencapai 41 titik. Sehingga dengan dipasang banyak titik-titik Wi-Fi di IAIN Antasari membantu keperluan perkuliahan, dan bisa langsung memanfaatkan jaringan internet dengan mudah.
Semua tadi masih ditambah dengan fasilitas laboratorium multimedia dan warnet dengan 42 unit computer yang dikelola oleh Pusat Komputer (PUSKOM) dan dipusatkan di gedung Pusat Sumber Belajar (PSB).
“Kuatnya tuntutan zaman untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, mau tak mau membuat perguruan tinggi harus melengkapi diri dengan teknologi tersebut untuk berbagai keperluan akademis, betapapun besarnya anggaran yang harus dikeluarkan,” tutup Prof Fauzi. (mr-115)
Rp 7 M Untuk Rumdin Wali
Banjarmasinpost.co.id - Sabtu, 12 Februari 2011
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, sejak dulu tak pernah memiliki rumah dinas (Rumdin). Menurut Kepala Bagian Perlengkapan Pemko Banjarmasin, Sirajuddin, sesuai aturannya, setiap pejabat negara seperti kepala daerah berhak mendapatkan fasilitas rumdin dari negara.
"Kalau wali kota kita dari dulu tak pernah punya rumdin, itu saya tidak tahu sebabnya," ucapnya, Jumat (11/2).
Direncanakan, tahun ini bakal dibangun rumdin di Jalan Kapten Pierre Tendean. Saat ini, lahan tersebut masih ditempati Kantor Dinas Pendidikan Banjarmasin. Sementara lahan perpustakaan yang ada di halamannya masih milik Pemprov Kalsel dan belum disetujui untuk diberikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Banjarmasin, Nurul Fajar Desira sendiri mengatakan bahwa desain rumdin tersebut direncanakan Rumah Banjar Bubungan Tinggi. "Desain belum dibuat, nanti dulu menunggu lahan perpustakaan disetujui pemprov," katanya. Direncanakan, pembangunannya bakal menelan biaya Rp 7 M. (Yayu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar